Senin, 26 Desember 2016

KENAPA ABJAD KEYBOARD DISUSUN SECARA ACAK?

Pertanyaan ini muncul ketika writer sedang kuker alias kurang kerjaan. Tapi, apakah readers pernah terpikirkan pertanyaan diatas? Apa readers menemukan jawabannya? Yuk baca lebih lanjut untuk mengetahui apa alasannya!

Pada tahun 1868 keyboard ditemukan oleh Christopher Latham Sholes. Pada saat itu susuan keyboard disusun secara urut dari a- z. Dengan susunan abjad yang masih teratur membuat user mengetik dengan cepat. Saking cepatnya dalam mengetik tangkai-tangkai yang menghentakkan pita tersebut mengalami kegagalan mekanik.

Christopher merasa penemuannya ini masih perlu dikembangkan. Akhirnya ia kembali mengacak-acak susuan abjad dan ia pun berhasil menemukan susuan abjad yang paling sulit yang ada sampai sekarang ini, yaitu QWERTY. Tujuannya sudah tentu untuk mencegah terjadinya kegagalan mekanik kembali. Dan Christopher menjual keyboardnya ini dengan kombinasi QWERTY kepada Remington pada tahun 1873.


Lalu seiring berjalannya waktu, teknologi semakin berkembang, banyak sekali perusahaan-perusahaan yang membuat desain keyboard dan menjualnya dipasaran. Keyboard yang paling terkenal ialah DVORAK Simplified Keyboard yang dibuat oleh August Dvorak tahun 1936. Namun pada akhirnya DVORAK kalah saing dengan QWERTY. 

Berikut perbedaan QWERTY dan DVORAK.


DVORAK diakui sebagai versi alternatif pada tahun 1970. Ternyata masih ada beberapa susunan abjad yang lain loh yang dipakai di negara-negara tertentu. Contohnya adalah di negara Hungaria, Jerman, dan Swiss memakai susuan abjad QWERTY dan QWERTZ. Lalu Prancis dan Belgia memakai susuan AZERTY.

Susuan keyboard QWERTY memang banyak dipakai, namun QWERTY memiliki kelemahan loh! Seperti membuat tangan kiri pengguna menjadi overload apalagi saat mengetik dalam bahasa inggris maupun indonesia. Lalu distributif huruf menjadi tidak merata sehingga jari-jari pengguna saat mengetik harus menyebrang dari baris ke baris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar